Lionel Messi Hanya Punya Satu Pilihan: Pergi Meninggalkan Barcelona
sport.99scores.club – Messi akan meninggalkan Camp Nou sebelum sangkar emas Barcelona itu ambruk dan tertimpa reruntuhannya.
La Casa Tomada, penulis Argentina Julio Cortazar menceritakan kisah pendek tentang dua bersaudara satu-satunya keturunan keluarga bangsawan besar yang tinggal di sebuah rumah besar namun bobrok. Mereka hidup hanya untuk membersihkan dan memelihara rumah sehigga suatu hari mendengar suara-suara yang mengisyaratkan jika sebagian rumah telah dikuasai orang tak dikenal.
Kakak-adik ini secara teratur mundur semakin dalam seiring dengan semakin banyaknya kamar yang dikuasai oleh orang tak dikenal tersebut sehingga pada akhirnya mereka tersudut bahkan membuang kunci rumah setelah menutup pintu terakhir. Keduanya pergi tanpa pernah bertemu dengan orang-orang yang sudah menginvasi rumah.
Sedikit banyak, cerita itu sama dengan apa yang dialami oleh Lionel Messi. Barcelona adalah rumah dan cinta sang superstar Argentina, namun setelah 20 tahun, pesepakbola terbaik dunia tersebut menyadari jika suara-suara ‘aneh’ di Camp Nou tidak bisa lagi diabaikan. Messi-pun melempar kabar yang mengguncang dunia.
Terpilihnya TyC Sports sebagai kanal di mana Messi membenarkan keinginan pergi bukan sebuah kebetulan. Bertahun-tahun mereka memang punya keuntungan di mana Leo selalu bersedia berbicara secara terus-terang.
Jurnalis TyC Martin Arevalo adalah salah satu orang yang mendapat kabar tercepat ketika Messi menyatakan pensuun dari kancah sepakbola internasional tidak lama setelah final Copa America 2016. Keputusan itu kemudian ditarik lagi oleh sang bintang. Messi juga memanjakan kanal tersebut dengan sejumlah wawancara eksklusif yang sulit didapat oleh media lainnya.
Barca saat ini sedang berusaha memutar keinginan Messi sekaligus mencoba mencari celah kontrak untuk menguntungkan klub. Meski demikian, mereka tidak bisa mengatakan kondisi sekarang sebagai sebuah kejutan. Di sepanjang 2020 saja, Messi telah beberapa kali mengeluarkan isyarat jika kesabarannya menipis.
Pertama Ernesto Valverde dipecat pada Januari, yang disusul oleh pernyataan publik dari Eric Abidal yang menyebut semua orang di kamar ganti tidak bekerja keras seperti seharusnya.
Belum lagi kabar yang menyebutkan presiden Josep Bartomeu telah menyewa sebuah perusahaan media sosial untuk menyerang para pemainnya sendiri.
Bulan ini, Barca digampar Bayern Munich 8-2, tentu saja sebuah episode yang memalukan.
Cerita berikutnya datang terkait Ronald Koeman. Pelatih anyar Blaugrana ini disebut telah mengatakan ‘hak istimewa’ Messi di Camp Nou sudah selesai.
Kemudian yang terakhir soal rencana menyingkirkan Luis Suarez, pemain Uruguay ini teman dekat Messi dan meskipun telah melewati masa keemasan, dia layak untuk mendapat perlakuan yang lebih baik. Ketika kabar Messi akan pergi, Suarez dan Arturo Vidal secara terbuka memberikan dukungan.
Benar, tidak ada pemain yang lebih besar dari klub tetapi melihat cara Barca memperlakukan salah satu aset paling berharga mereka membuat kita sulit bersimpati. Barca adalah biang kerok dalam kekacauan ini.
“Meskipun keinginan Messi untuk mengenakan jersey Newell’s itu lebih ke fantasi ketimbang kenyataan, Messi juga pernah membayangkan terus bersama Barcelona dalam beberapa tahun ke depan. Tetapi sekarang, dia telah dihadapkan pada satu pilihan, yaitu pergi,” tutur jurnalis TyC Martin Souto yang punya hubungan erat dengan Messi.
“Pemilik No. 10 itu bosan berjuang melawan sebuah kekuatan. Dia marah dan sakit karena harus membuat keputusan yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.”
“Apakah jajaran direksi Barcelona punya moral untuk memahami situasi lalu berterima kasih kepada sang idola, atau justru mereka kaan melawan dan mengambil langkah legal? Itu hanya akan lebih memalukan.”
Berkat pengaruh Messi, Barca punya hak istimewa di Argentina dan di Amerika Latin secara keseluruhan.
Tidak ada pesta ulang tahun anak-anak yang tidak diwarnai oleh setidaknya satu bocah yang mengenakan jersey Messi nomor 10 sambil berlari-lari kegirangan. Jangan lupa, puluhan ribu suporter membanjiri stadion di setiap pertandingan Barca hanya untuk mendapatkan kesempatan melihat aksinya secara langsung.
Sekarang, cerita-cerita seperti itu terancam hancur berantakan.
Messi tentu saja masih akan gemilang bersama klub lain, mungkin dengan Manchester City atau Paris Saint-Germain atau bahkan Newell’s Old Boys meski untuk klub terakhir yang disebutkan, bisa dikatakan hanya sebatas keinginan.
Klub kasta ketiga Sacachispas mengklaim telah membuka negosiasi dengan Messi tetapi tidak akan dianggap, bahkan jika klub asal Buenos Aires tersebut berhasil memenuhi janji meminjam uang kepada Menteri Ekonomi Martin Guzman demi mendapatkan dana yang cukup untuk memboyong sang legenda ke Villa Soldati.
Kemanapun pergi, Leo akan selalu berstatus pahlawan di seluruh penjuru Argentina, dengan harapan perubahan di level klub akan mendorongnya untuk gemilang bersama Albiceleste. Tidak peduli tujuan berikutnya, status idola Messi tidak akan pernah luntur.
Sementara itu Barca terancam masa-masa suram, mereka berada di gerbang ketakutan yang sebelumnya hanya ada di dalam imajinasi belaka.
Memang masih banyak waktu bagi drama untuk berubah, namun hingga detik ini sepertinya Messi telah mengambil sikap tegas yaitu pergi meninggalkan sangkar emas Camp Nou sebelum tertimpa reruntuhannya.
Kans untuk melihat Messi berkotum Barca lebih lama lagi tentunya masih ada, karena reaksi Bartomeu berikutnya akan krusial dalam saga ini.
Satu hal jelas: Messi sudah muak menanggung beban Barca di tengah-tengah ketidakmampuan klub bekerja secara maksimal. Masa depan Leo ada di tangannya sendiri – sisanya urusan Barcelona untuk menjawab.*sport.99scores.club