Richard Jefferson dan Tahun-tahun Paling Berkesan di NBA
sport.99scores.club – Pemain pamit pensiun, tapi setelah itu bermain lagi. Itu hal yang lazim di basket profesional. Bahkan Michael Jordan pun pernah melakukannya. Tapi ada yang menarik dari Richard Jefferson. Dia menyatakan pensiun pada 13 Oktober 2018, kemudian pada 2 Juli 2019, Richard Jefferson mengumumkan kembali bermain di NBA. Ternyata ada cerita menarik di balik keputusannya tersebut.
Richard Jefferson menderita PTSD (post-traumatic stress disorder), atau gangguan stres pascatrauma. Ini adalah gangguan mental yang muncul setelah seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa yang tidak menyenangkan. PTSD merupakan gangguan kecemasan yang membuat penderitanya teringat pada kejadian traumatis. Peristiwa yang bisa memicu PTSD antara lain perang, kecelakaan, bencana alam, dan pelecehan seksual.
Karier Richard Jefferson cemerlang setelah masuk Cleveland Cavaliers di tahun 2015. Salah satu penampilan terhebatnya yaitu di Gim 3 Final NBA 2016. Jefferson mengisi posisi Kevin Love yang cedera. Dia tampil 33 menit dengan mencetak sembilan poin dan delapan rebound. Saat itu, Cavs menang 120-90 dan mengubah agregat menjadi 1-2. Cavs menjadi juara NBA dengan menang di gim ketujuh setelah sempat tertinggal 1-3.
Setelah membantu tim meraih gelar juara, Richard Jefferson menandatangani perpanjangan kontrak dua tahun senilai AS$5 juta. Namun pada tahun 2017, Jefferson dikirim ke Atlanta Hawks. Tujuannya agar Cavs bisa mendapatkan dana segar untuk mengamankan kontrak LeBron James. Tetapi belum sempat bermain dengan Hawks, Jefferson dibebaskan dari segala kewajibannya.
Pada 19 Oktober 2017, Jefferson setuju membela Denver Nuggets dengan nilai kontrak AS$2,3 juta selama satu musim. Setahun kemudian, Jefferson mengumumkan pensiun karena mentalnya terganggu. Dia mengakui bahwa tahun-tahun paling berkesan di NBA adalah saat dirinya bermain di Cleveland Cavaliers, dan terlibat dalam drama persaingan panas dengan Golden State Warriors.*sport.99scores.club