Prestasi Kevin/Marcus Sangat Bersinar, Belum untuk Kejuaraan Dunia
99score.com – Raihan prestasi yang sukses dicatatkan pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon memang sangat mentereng. Buktinya, dalam empat tahun terakhir, ganda putra nomor satu dunia itu sudah mengantongi total 28 gelar juara di turnamen bergengsi. Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti mengatakan bila The Minions memang pantas mendapatkan prestasi tersebut.
“Setiap pemain masing-masing ada masanya. Saya melihat permainan, lalu dari kematangan mereka. Mereka memang pantas mendapatkan itu. Bila melihat latihan keseharian mereka, mereka memang punya karakter juara. Juara itu tidak hanya lahir karena bakat, tetapi juga karena ada kemauan,” ujar Susy Susanti
“Jadi ketika latihan saja mereka sudah seperti saat pertandingan. Itu sudah kelihatan dari karakter dan keseharian. Apapun yang dikasih pelatih, mereka benar-benar serius. Latihan bukan sekadar latihan. Bila mereka merasa kurang, pasti minta tambah porsi latihan ke pelatih. Melihat kesadaran, kemauan, dan perjuangan mereka, saya tahu mereka bisa juara,” tambahnya menjelaskan.
Pada 2016, Kevin/Marcus berhasil menyabet empat gelar juara. Lalu di 2017, mereka mendulang enam gelar juara. Pada 2018, The Minions sukses meraih delapan gelar juara di turnamen reguler plus satu medali emas di ajang Asian Games 2018. Sepanjang 2019, delapan gelar juara juga dicatatkan Kevin/Marcus. Sementara tahun ini, mereka baru mencatatkan satu gelar juara di ajang Daihatsu Indonesia Masters 2020 BWF World Tour Super 500.
Namun, dari sekian banyaknya koleksi gelar juara Kevin/Marcus, mereka belum sekalipun mencicipi manisnya podium pertama di ajang Kejuaraan Dunia. Pencapaian terbaik The Minions di Kejuaraan Dunia hanya mencapai babak perempat final. Melihat hal tersebut, Susy mengatakan bahwa Kevin/Marcus harus mengubah pola pikir mereka agar bisa sukses di Kejuaraan Dunia.
“Mereka masih agak mentok di Kejuaraan Dunia. Tidak bisa melewati babak awal. Saya melihat hal itu lebih ke non-teknis. Jadi mereka seperti ada trauma di Kejuaraan Dunia. Mereka selalu kalah di babak awal. Nah, saya berharap mereka bisa mengubah mindset mereka,” katanya.
“Kepercayaan diri mereka di kejuaraan dunia justru agak goyah karena trauma. Itu yang harus dibuang karena secara kemampuan mereka bisa. Karena kendala di faktor non-teknis, mereka harus bisa memulai dari nol lagi, jangan mengingat yang lalu. Itu yang harus dibuang, harus berpikir positif,” tandas Susy. *99score.com