10 Pemain Lokal Terbaik IBL untuk Musim 2025
99scores.club – Indonesian Basketball League (IBL) 2025 akan segera digelar. Tepatnya pada 11 Januari nanti, sebanyak empat gim akan dimainkan untuk membuka musim yang akan digelar sampai Juli nanti. Serupa dengan musim lalu, musim ini juga masih menggunakan format kandang-tandang dan Playoff masih bertahan dengan format tiga laga (best of three).
Pergerakan setiap tim di jeda musim ini bisa dibilang luar biasa. Dari barisan asing, pemain-pemain yang didatangkan semakin mentereng, semakin serius. Tak ketinggalan di nomor lokal, pergerakan transfer pemain pun menjadi yang paling masif sepanjang sejarah.
Berawal dari sini, kami coba merangkum barisan-barisan lokal terbaik untuk IBL 2025. Tentunya, berdasarkan performa mereka di IBL 2024 dan juga pengamatan mata kami di lapangan. Mayoritas daftar ini memang masih dihuni oleh barisan familiar. Namun, ada juga yang menunjukkan peningkatan luar biasa dan merangsek ke daftar 10 besar ini. Mari kita mulai!
10. Avin Kurniawan
Daftar ini mungkin akan dibuka dengan kejutan atau mungkin melibatkan beberapa perdebatan. Akan tetapi, menurut kami Avin memang cukup layak masuk ke daftar ini. Ya, beberapa dari Anda mungkin peningkatan performa Avin musim lalu hingga mendapatkan pengharagaan Most Improved Player of the Year tak lepas karena ia bermain untuk Bima Perkasa Jogjakarta. Namun, kami bisa memastikan bukan itu semata alasannya.
Terlepas dari ia menjadi opsi pertama serangan lokal Bima Perkasa, Avin juga memenuhi syarat angka-angka efektif. Avin ada di peringkat lima untuk poin dengan catatan 9,4 poin per gim. Hebatnya, ia membukukan eFG% di angka 50 persen dengan akurasi tripoin 30 persen. Angka ini cukup bagus untuk pemain lokal kita. Satu hal lain yang menurut kami membuat Avin layak ditunggu di musim 2025 adalah kekuatan tubuh dan atletismenya yang cukup solid.
9. Andakara Prastawa
Memasuki musim ke-12 berkarier di liga profesional, Andakara Prastawa tetap menjadi salah satu pemain terbaik di liga. Dua musim terakhir, kami melihat bagaimana Prastawa juga semakin nyaman bermain dengan Pelita Jaya. Menjalankan peran tak hanya sebagai salah satu opsi serangan, melainkan juga sebagai veteran di tim dan salah satu fasilitator tim.
Senjata Prastawa masih sama, keberanian menembak tripoin. Musim lalu, pemain berusia 32 tahun ini adalah satu dari tiga pemain lokal yang menembak setidaknya 150 tripoin dalam satu musim. Akurasinya 31 persen atau peringkat kedua dari tiga pemain tersebut. Musim lalu, Prastawa sempat membkukan 10 asis dalam satu gim, catatan tertinggi sepanjang kariernya. Memang, Prastawa belum akan tampil di awal musim ini karena pemulihan cedera. Akan tetapi, dengan masih adanya nama Prastawa di roster awal musim Pelita Jaya, maka memperhitungkan ia sebagai 10 pemain terbaik di IBL 2025 masih sangat relevan.
8. Agassi Goantara & Muhamad Arighi
Seperti yang kami tulis di awal, kami tidak akan beracuan pada statistik saja, namun juga pengamatan kami di lapangan. Oleh sebab itu, dua nama ini kami masukkan, Agassi Goantara dan Muhamad Arighi.
Keduanya memiliki sumbangsih statistik yang kecil, namun tak lepas karena menit bermain yang kecil. Keduanya kami tempatkan secara bersamaan karena memang perannya hampir sama. Keduanya kerap diberikan kepercayaan menjaga garda asing lawan dan menjawabnya dengan baik.
Arighi lebih menempatkan dirinya sebagai eksekutor, catch n shoot atau juga melakukan cut-cut tanpa bola. Sedangkan Agassi semakin nyaman sebagai pembawa bola tim. Tanpa adanya Prastawa di awal musim, kemungkinan besar Agassi akan naik sebagai starter jika kondisinya prima. Musim 2024 adalah musim dengan menit terendah untuk keduanya. Bahkan, khusus Agassi, musim lalu lebih rendah dari musi ruki di Stapac 2019 lalu.
7. Reza Guntara
Siapa sangka bahwa pemain dengan akurasi tripoin tertinggi kedua di IBL 2024 (minimal 100 percobaan) adalah Reza Guntara. Ya, Reza semakin nyaman menjalankan peran sebagai stretch four. Pergerakan tanpa bolanya yang bisa dibilang cukup cerdik membuatnya kerap dalam posisi terbuka.
Memang, Pelita Jaya yang memiliki terlalu banyak opsi serangan membuat Reza pun semakin sering tak terjaga. Akan tetapi, dengan akurasi tripoin di angka 38 persen dan eFG% di 53 persen, Reza membuat dirinya menjadi opsi paten bagi pemain-pemain Pelita Jaya lainnya untuk melakukan kick out setelah drive.
Kegigihan Reza dalam bertahan juga semakin membuat Pelita Jaya memiliki banyak opsi komposisi skuad. Dalam beberapa situasi, Reza sangat mungkin digeser sebagai forwarda yang sekali lagi juga menunjukkan fleksibilitasnya sebagai pemain.
6. Brandon Jawato
Saat Brandon Jawato memutuskan kembali ke IBL, tampaknya banyak yang menyangsikan dirinya masih bisa memberikan performa terbaik. Namun, jika bicara barisan lokal, apa yang ditunjukkan Brandon musim lalu tetap cukup solid. Saya rasa tidak banyak yang menyangka bahwa Brandon masih masuk jajaran 16 besar top skor lokal dengan 6,8 poin per gim.
Dari 16 nama tersebut, Brandon adalah pemain dengan menit bermain terendah (18 menit per gim). Perannya pun berubah. Jika pada 2016, Brandon adalah opsi utama serangan Pelita Jaya, kini tugas utamanya adalah bertahan, menjaga pemain perimeter asing lawan. Kemampuannya juga membuat Brandon bisa menjaga pemain 1-4 lawan.
Mungkin yang bisa diperbaiki oleh Brandon adalah akurasinya. Akurasi tripoinnya sejatinya masih di rata-rata liga dengan 29 persen. Namun, untuk Brandon, ini harus ditingkatkan. Karena seperti Reza Guntara, keduanya memiliki peluang terbebas lebih banyak ketimbang pemain Pelita Jaya lainnya.
5. Fisyaiful Amir
Sejak berpindah ke Hangtuah, Fisyaiful Amir memang langsung menjelma menjadi salah satu tumpuan di barisan lokal. Ia pun menjawab kepercayaan ini dengan baik, dengan terus mengembangkan fisik dan ketangkasannya dari musim ke musim. Puncaknya musim lalu, namanya masuk dalam nominasi pemain lokal terbaik (MVP).
Pekerjaan rumah terbesar Fisyaiful adalah tripoin. Secara frekuensi dan akurasi, ia masih jauh dari kata elite. Namun, musim lalu kita bisa melihat ia lebih percaya diri membawa bola. Kekuatan fisiknya juga membuat ia kerap mengeksploitasi situasi satu lawan satu menghadapi sesama lokal. Ini yang akhirnya membuat pemain bernomor punggung 17 ini memiliki eFG% di angka 50 persen.
4. Kaleb Gemilang
Pemain paling efisien sepanjang sejarah IBL dan masih terus bertahan sampai musim lalu. Kaleb Gemilang tak berubah. Ia jadi satu-satunya pemain non-senter yan memiliki akurasi tembakan FG% di atas 50 persen. Lebih lagi, jika dhitung eFG%, angka Kaleb tak terjar oleh satupun pemain lokal dengan 61 persen. Kaleb bahkan sejatinya mengimbangi Abraham Grahita untuk akurasi tripoin terbaik di liga. Namun, Kaleb hanya melepaskan 82 tembakan sepanjang musim.
Tidak perlu banyak hal dijelaskan untuk Kaleb. Rasanya semua sudah paham betul betapa mematikannya Kaleb. Mungkin, satu-satunya catatan dari musim lalu adalah bagaimana Kaleb atau mungkin tim kepelatihan Dewa United meanfaatkan kemampuan Kaleb di antara dua pemain asing dan Lester Prosper. Ini yang belum terlihat dari Dewa United sepanjang musim lalu, pembagian tugas yang konsisten di antara empat opsi pertama serangan mereka.
3. Abraham Wenas
Musim 2024 adalah musim terbaik Abraham Wenas. Bersama Bali United, Abraham mendapatkan rataan tertinggi sepanjang kariernya untuk poin dan asis. Dari total 24 laga yang ia mainkan, Abraham mencetak dua digit poin di 15 gim di antaranya.
Kekuatan pemain asal Balikpapan ini adalah kemampuan melantun bola (dribble) dan tembakan jarak menengah. Pemain yang musim ini akan membela Kesatria Bengawan Solo tersebut bisa dibilang jarang sekali memaksakan tembakan. Ia selalu berupaya menghampiri area tembak terbaiknya sebelum akhirnya menyerang lawan.
Adapun hal yang bisa ditingkatkan oleh Abrahama dalah tripoin. Memang, akurasinya tinggi di angka 38 persen. Akan tetapi, ia hanya melepaskan 66 tripoin sepanjang musim. Ini yang akhirnya membuat beberapa lawannya berani bertaruh untuk melepaskan Abraham di tripoin ketimbang masuk ke area menengah.
2. Yudha Saputera
Kami rasa semua juga sepakat untuk menempatkan Yudha Saputera di posisi ini. Satu-satunya pekejraan rumah Yudha adalah konsistensi, yang masih kerap naik-turun secara drastis. Musim lalu, rentetan dua digit angka beruntun terpanjang Yudha adalah enam laga. Poin tertingginya dalam satu gim adalah 20 poin.
Namun, ada juga gim di mana Yudha benar-benar kesulitan menemukan akurasinya atau mungkin ketenangannya. Dalam beberapa laga, kami sempat merasa Yudha sedang tak sepenuhnya ada di lapangan hingga akhirnya cukup berantakan. Musim 2024, Yudha adalah pemain dengan percobaan tripoin terbanyak, bahkan besar kemungkinan terbanyak sepanjang sejarah dalam satu musim. Yudha melepaskan 184 tembakan, berjarak 20 tembakan dengan peman terbanyak kedua. Sayangnya, akurasi Yudha baru di angka 30 persen.
Situasi Prawira musim lalu memang tidak menguntungkan Yudha. Semua lawan Prawira tahu, bola akan berakhir di Yudha atau Brandon Francis. Hasilnya, mereka fokus untuk mematikan tembakan keduanya. Mungkin, Yudha harus lebih banyak lagi melebarkan pandangannya. Yudha adalah satu dari empat pemain dengan 100+ asis musim lalu. Menurut kami, Yudha seharusnya bisa 200+ asis jika Prawira lebih baik secara personel musim lalu. Musim ini, mungkin bisa.
1. Abraham Grahita
Rasanya peringkat teratas jelas tak terbantahkan. Satu-satunya pemain di era IBL yang meraih tiga gelar MVP adalah Abraham Grahita. Abraham pun terus meningkatkan kemampuannya, utamanya sejak ia kembali dari Jepang.
Kekuatan fisiknya jelas terlihat jauh meningkat. Akurasinya tidak bisa dibantahkan. Ia menembak 43 persen dari 164 tripoin semusim. Ia juga menorehkan eFG% mencapai 58 persen. Abraham benar-benar menakutkan.
Pun demikian, masih ada beberapa pekerjaan rumah yang bisa ia tingkatkan untuk membuatnya semakin tak terkejar pemain lain. Pertama, jelas kemampuannya melantun bola. Sudah lebih bagus dari sebelumnya, tapi belum ada di level yang cukup solid untuk menjadi opsi pertama pembawa bola. Kemudian bisa jadi permasalahan emosi. Bagaimana ia terlihat di lapangan cukup emosional, apalagi jika ia tak menemukan akurasinya di awal laga.
Pada akhirnya, tidak mudah untuk para pemain lokal bersaing di deretan pemain asing yang ada tiga orang dan satu pemain heritage di beberapa tim. Oleh sebab itu, untuk barisan lokal yang berhsil menemukan performa bagus atau bahkan meningkat, hingga justru terbaik mereka di situasi ini layak mendapatkan apresiasi. Harapan kami, semoga nama-nama di atas bisa setidaknya terus bersaing untuk di level terbaik mereka. Pun dengan nama-nama yang belum masuk, semoga tahun depan daftar ini bisa berubah atau bahkan kami panjangkan karena kesulitan memilih.
-
-
- Promo Terbesar BANDARBOLA855
- Bonus Member Baru Sportsbook 20%
- Bonus Member Baru Slot Games 50%
- Bonus Deposit Harian 5%
- Bonus Rollingan Casino 1%
- Bonus Rebate Slot Up To 1%
- Bonus Cashback Up To 10%
- Lucky Draw Bulanan
- Kaos Exclusive BANDARBOLA855
Selain layanan dan promosi terbesar, Anda juga bisa menikmati permainan taruhan online lengkap lainnya mulai dari Slot Online, Live Casino, Tembak Ikan, Sabung Ayam, Poker Online, Togel Online hanya dalam 1 akun. Minimal deposit hanya Rp. 5.000,- dengan layanan transaksi Bank Lokal Indonesia BCA, BRI, BNI, MANDIRI, CIMB, MAYBANK, PERMATA hingga Dompet Digital yang aktif selama 24 jam. Jika Anda belum menemukan Situs Agen Bola Online Terpercaya dan Resmi , silakan bergabung bersama kami di BANDARBOLA855.
Silahkan di add cs kami online 24 jam dan fast respon :
Coustomer Service : https://kilat.io/csbb855
Link Whatsapp CS 1 : https://kilat.io/csbb855
Telegram : Bandarbola855
Line : bandarbola855 -